Labuhanbatu Selatan, jurnalmassa.com – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di Kampung Banjar II, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Senin (16/9/2024) pagi. Rumah milik H. Marwan Harahap tersebut diduga terbakar akibat korsleting listrik.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 05.50 WIB itu sempat memicu kepanikan warga sekitar. Banyak yang menjerit dan menangis ketakutan, mengingat lokasi rumah berada di kawasan padat penduduk. Kekhawatiran warga semakin meningkat karena bangunan yang terbakar terbuat dari bahan kayu yang sudah kering, sehingga api cepat membesar. Beberapa warga terlihat berusaha menyelamatkan barang-barang dari rumah tetangga yang berdekatan, khawatir api merambat ke rumah mereka.
Tak lama setelah kejadian, empat unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kebakaran tiba di tempat. Berkat respons cepat tersebut, api berhasil dijinakkan sebelum merambat ke bangunan lain.
Berdasarkan pantauan di lokasi, api diduga muncul dari bagian depan rumah. “Api mulai dari depan rumah, kemungkinan besar karena korsleting listrik,” ujar seorang warga yang berada di lokasi kejadian.
Ismail Harahap, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Labusel, membenarkan kebakaran tersebut. “Benar, rumah milik H. Marwan Harahap di Kampung Banjar II hangus terbakar. Selain bangunan, satu unit sepeda motor KLX BF juga ikut terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai Rp250 juta,” ungkap Ismail.
Ia menambahkan, laporan kebakaran masuk pada pukul 06.00 WIB, dan tim pemadam kebakaran tiba di lokasi hanya lima menit setelahnya. “Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan dengan cepat. Penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” tambahnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi pemilik rumah dan warga sekitar. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama terhadap potensi kebakaran akibat korsleting listrik di daerah padat penduduk.